Bunga Majemuk dan Anuitas |
Bunga Majemuk dan Anuitas
Contoh Kasus Bunga Majemuk
Penyelesaian
- Besar modal pada bulan pertama (M1)
M1 = 10.000.000
- Besar modal pada bulan pertama (M2)
M2 = 10.000.000 + (10.000.000 x 0,25%) = 10.000.000 (1+0,25%)^1
- Besar modal pada bulan pertama (M3)
M3 = 10.000.000 (1+0,25%) + 10.000.000(1+0,25%) x 0,25%
= 10.000.000(1+0,25%)(1+0,25%)
= 10.000.000(1+0,25)^2
- Besar modal pada bulan pertama (M4)
M4 = 10.000.000 (1+0,25%)^{2} + 10.000.000(1+0,25%)^{2} x 0,25%
= 10.000.000(1+0,25%)^2 (1+0,25%)
= 10.000.000(1+0,25)^3
dan seterusnya.
Jadi, besar modal pada setiap akhir bulan dapat dituliskan sebagai berikut.
M1, M2, M3, ...., M25.
10.000.000, 10.000.000(1+0,25%), 10.000.000(1+0,25%)^2, 10.000.000(1+0,25%)^3, ..... 10.000.000(1+0,25%)^24
Perhatikan bahwa, besar modal pada setiap bulan memenuhi barisan geometri dengan suku pertama : a = M = 10.000.000 ; r = 1,0025; dan n = 25.
Sehingga besar modal setelah dua tahun dapat ditentukan dengan rumus berikut.
Un = a.r^(n-1)
U25 = 10.000.000(1,0025)^24
= 10.000.000(1,0618)
= 10.618.000
Jadi, besar modal setelah disimpan selama 2 tahun adalah Rp10.618.000,00
Contoh Kasus Anuitas
Dodi meminjam uang sebesar Rp4.000.000,00 yang akan dilunasi dengan sistem anuitas per bulan dengan suku bunga 2%. Jika besar anuitasnya Rp400.000,00 tentukan:
a. besar angsuran pertama;
b. besar angsuran ke-5; dan
c. besar bunga ke-5
Penyelesaian
Diketahui M = 4.000.000,00 p = 2% = 0,02 dan A = 400.000,00
a. Bunga ke-1; b1 = 0,02 x 4.000.000 = 80.000
a1 = A - b1
= 400.000 - 80.000
= 320.000
Jadi besar angsuran pertama adalah Rp320.000,00
b. a5 = a1 (1+p)^(5-1)
= 320.000 (1+0,02)^4
= 320.000 (1,02)^4
= 320.000 (1,082)
= 346.240
Jadi besar angsuran ke-5 adalah Rp346.240,00
c. b5 = A - a5
= 400.000 - 346.240
= 53.760
Jadi besar bunga ke-5 adalah Rp53.760,00